Lokasi Anda saat ini adalah:Bumi Resources > Bola
Tanggap Tanggon Tuwuh, Tema HUT Ke-265 Kota Yogya yang Penuh dengan Doa, Harapan, dan Optimisme
Bumi Resources2025-04-20 02:00:13【Bola】6rakyat jam tangan
Perkenalangocek88 loginMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Kota Yogyakarta pada tanggal 7 Oktober 2021 mendatang akan berusia 265 tahun, sebuah tema syarat aka susunan pemain lazio vs ac milan
Kota Yogyakarta pada tanggal 7 Oktober 2021 mendatang akan berusia 265 tahun,susunan pemain lazio vs ac milan sebuah tema syarat akan doa, harapan, serta optimisme di usung pada peringatan HUT Kota Pelajar kali ini, yakni Tanggap Tanggon Tuwuh.
Plt Asisten Administrasi Umum Kota Yogya, yang juga merupakan Ketua Panitia HUT ke-265 Kota Yogya, Kris Sarjono, mengatakan Tanggap memiliki makna kecepatan, sekaligus kecekatan, untuk beradaptasi, atau menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi Covid-19. Sehingga, kegagapan bisa dihindari.
"Tanggap berarti kecepatan dalam beradaptasi dengan situasi yang terus berkembang," jelasnya, dalam agenda talkshow Pembukaan Pekan HUT ke-265 Kota Yogya, di Pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, pada Jumat (1/10/21) sore.
Sementara Tanggon ialah ketangguhan dalam menghadapi situasi yang tidak menentu seperti dewasa ini. "Tanggon berarti tangguh dan kokoh walau situasi tak menentu namun tetap kuat dan tidak menyerah," katanya.
Dan yang terakhir adalah Tuwuh mengandung makna tantangan, untuk senantiasa hidup dan terus berkembang. Selaras dan mengikuti kondisi yang kini dihadapi
"Tuwuh berarti kemampuan untuk terus hidup dan berkembang apapun kondisinya," bebernya.
Melalui tema tersebut, warga Kota Yogya diharapkan dapat memaknai momentum perayaan HUT Kota Yogya dengan mudah beradaptasi, tetap kuat, dan tidak menyerah serta terus berkembang.
Pada kesempatan tersebut pihaknya juga mengatakan, puncak kegiatan HUT Kota Yogya tahun ini akan dimeriahkan event rutin Wayang Jogja Night Carnival (WJNC). Sebagai informasi, agenda tersebut sudah masuk dalam Calendar of Event (COE) Nasional, yang ditetapkan Kemenparekraf RI.
"Untuk itu, kita harus menjaga betul. WJNC kita gelar dengan skema hybrid, supaya masyarakat tetap dapat ikut menikmati dari rumah. Untuk tahun ini, kita usung lakon 'Semar Boyong', menyesuaikan kondisi penanganan Covid-19 yang kita jalani," ujarnya. (Han)
Besar!(34365)
Artikel sebelumnya: Generasi Muda Pelestari Cagar Budaya Bagian Pemajuan Kebudayaan
Artikel selanjutnya: Promosikan Kampung Wisata Lewat Studi Mahasiswa
Berita terkait
- Mantrijeron Pantau Pemudik via WA
- Bregada Jagabaya Penjaga Budaya Kampung Kadipaten
- Pemkot Terima Rapor Kinerja Fisik Triwulan Pertama 2023
- Pemkot Dorong Penambahan Bank Sampah di Wilayah
- Pemkot Yogya Terima Satu Ambulans dari PT Jasa Raharja
- Jalani Masa Karantina, Calon Paskibraka Tingkatkan Wawasan Kebangsaan
- Hadapi Tantangan Destruktif Pengaruh Budaya Asing, Pemuda Harus Inovatif
- Warga Diimbau Tetap Pakai Masker Sikapi Kualitas Udara Yogya
- Eksistensi Kampung Wisata Buka Peluang Ekonomi Warga
- Jadikan Pamong Sebagai Agen Literasi Keuangan di Wilayah
Berita hangat
Rekomendasi berita
Wujudkan Ketertiban Sejak Dini Melalui Sekolah Panca Tertib
JogjaVaganza Peluang Besar Bisnis Pariwisata Pasca Pandemi
ASN Kota Yogyakarta Wakili DIY di Ajang MTQ ke-6 KORPRI Tingkat Nasional
Website Pemkot Yogya Raih Predikat Terbaik Pertama Anugerah Media Humas 2022
Volume Sampah di TPS Berkurang, Edukasi Pemilahan Digencarkan
Gerakan Mbah Dirjo Kelola Sampah Organik Dari Rumah Tangga
Tertib Lingkungan Kampung Tegalmulyo Manfaatkan Sampah Organik untuk Ternak Magot
Batik Ratmotirto Siap Jadi Cinderamata Kampung Wisata Ratmakan