Lokasi Anda saat ini adalah:Bumi Resources > Pemilu
Pemkot Yogya Jalin Kerja Sama Jaga Pasokan Pangan dan Kendalikan Inflasi
Bumi Resources2025-04-20 02:01:37【Pemilu】3rakyat jam tangan
Perkenalanprediksi parlay akuratMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,BANTUL- Pemerintah Kota Yogyakarta terus meningkatkan kerja sama antar daerah untuk menjaga pasokan scatter 78
BANTUL- Pemerintah Kota Yogyakarta terus meningkatkan kerja sama antar daerah untuk menjaga pasokan pangan dan mengendalikan inflasi daerah. Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara Pemkot Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo tentang pengendalian inflasi.
Penandatangan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama itu dilakukan dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY di Hotel Grand Rohan, PasokanPangandanKendalikanInflasi scatter 78 Selasa (28/11/2023). Kerja sama Pemkot Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Bantul sudah diwujudkan dalam penandatangan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama tentang pengendalian inflasi. Sedangkan dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo baru dalam tahap penandatangan kesepakatan bersama tentang kerja sama penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah.
“Kita menandatangani dua MoU dan satu kerja sama yang didetailkan. Ini dalam rangka untuk pengendalian inflasi yang ada di Kota Yogyakarta,” kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo ditemui usai HLM TPID DIY.
Singgih menyatakan kerja sama itu dilakukan untuk beberapa pangan dan komoditas yang memiliki kelebihan di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Misalnya beras, telur, bawang merah dan cabai di Kulonprogo. Sedangkan di Bantul memiliki produksi tinggi untuk beras, cabai, bawang merah dan telur. “Kelebihan cadangan pangan bisa diberikan (alokasi) ke Kota Yogyakarta untuk memberikan intervensi baik stok maupun harga agar bisa terkendali dengan baik,” paparnya.
Pemkot Yogyakarta juga sudah menjalin kerja sama dengan Kabupaten Sleman. Selain itu untuk mengendalikan inflasi daerah di akhir tahun Pemkot Yogyakarta melakukan pemantauan harga pangan, cadangan pangan berupa beras, operasi pasar, stabilisasi harga lewat Kios Segoro Amarto sebagai referensi harga dan gerakan pangan murah di kemantren-kemantren. Menghadapi libur akhir tahun Pemkot Yogyakarta akan melakukan pemantauan baik itu ketersediaan stok dan harga.
“Untuk Bantul sudah perjanjian kerja sama, secara teknis sudah langsung bisa dilakukan untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru karena biasanya banyak wisatawan yang datang. Ini juga bagian dari kita mengantisipasi untuk Natal dan Tahun Baru supaya terkendali (inflasi),” terang Singgih.
Sementara itu Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Pemkot Yogyakarta akan dilaksanakan secara teknis oleh Kios Segoro Amarto Kota Yogyakarta, Asosiasi Cabai Kabupaten Bantul, Koperasi Tani Ngudi Makmur di Bantul dan Asosiasi Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat di Bantul.
“Dengan adanya kerja sama dengan Kota Yogyakarta ini masyarakat miskin produsen komoditas (di Bantul) ini akan mendapatkan harga yang baik dan meningkatkan nilai tukar pertanian,” tambah Halim dalam forum HLM TPID DIY.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY inflasi tahun 2023 sampai Oktober di Yogyakarta pada angka 2,44 persen untuk tahun kalender. Sedangkan inflasi secara year on year di Yogyakarta pada angka 3,44 persen. Angka inflasi itu masih pada posisi yang ideal yaitu 3 plus minus satu persen. Dorongan inflasi antara lain dari kenaikan harga beras, rokok kretek filter dan bawang putih dan rokok putih.
Sedangkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sebagai perangkat daerah harus memiliki wawasan yang lebih terintegrasi holistik. Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten diminta tidak hanya fokus pada inflasi naik atau turun. Tapi harus mencermati lebih dalam unsur-unsur lain yang komprehensif dan harus diperbandingkan. Pihaknya berharap dengan inflasi, petani, buruh dan pekerja memiliki daya beli yang lebih baik.
“Makanya salah satu harapan saya bagaimana kabupaten kota yang nanti bisa mendapatkan dana keistimewaan itu betul-betul punya program yang baik untuk masyarakat. Lumbung mataram juga harapan saya bisa dikembangkan. Jangan hanya ditanami sayur bayam kangkung yang nilainya murah. Yang ditanam itu yang punya nilai dan kalau dijual bisa menambah penghasilan masyarakat,” tandas Sultan.(Tri)
Besar!(95)
Artikel sebelumnya: L-OTA Kota Yogya Salurkan Bantuan Pendidikan
Artikel selanjutnya: Cara Unik Pedagang Pasar Kota Yogya Belajar Keuangan dan Keragaman Batik
Berita terkait
- Wawali Terpilih Sebagai Ketua RAPI Secara Aklamasi
- Mengenalkan Seni Budaya Sejak Dini Bangun Kecintaan dan Kepercayaan Diri
- Selasa Wage Menjaga Malioboro Nyaman bagi Wisatawan
- Pastikan Miliki SKKH, Peternak Antisipasi Penyakit Enteritis
- 104 Tahun PDAM Tirtamarta Inovatif dalam Layanan Air Bersih
- KUA Moderat Beri Penguatan Ekonomi Masyarakat
- Peran Penting Kelurahan Ramah Anak untuk Wujudkan KLA Paripurna
- Jaring Aspirasi dan Partisipasi Lansia Lewat Musrenbang Tematik
- BPS Kota Yogya Lakukan Pendataan Sosial Ekonomi Mulai 15 Oktober
- Serahkan Bantuan Benih Cabai, Polbangtan Siap Dampingi Petani Kota
Berita hangat
Rekomendasi berita
Dinas Perdagangan Fasilitasi Pelaku Usaha Pameran di Mall
Ribuan Prajurit TNI Membatik Bersama Dukung Hari Batik Nasional
Pemkot Yogya Pastikan Ketersediaan Pangan dan Gas LPG Mencukupi
Turnamen Sepak Bola Mataram Cup Ajang Mengolahragakan Masyarakat Yogya
Dorong Kinerja Pemerintah Melalui Larwasda
PSIM Raih Tiga Poin Atas Persikab Bandung
Kegiatan Komunitas Sepeda Diharapkan Bangkitkan Pariwisata Yogya
Pentingnya Peran PKK Dukung Gerakkan Organikan Jogja